Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Kamis, 04 September 2014

Pujawali Pura Dharma Sidhi Ciledug

budha kliwon
Pura Dharma Sidhi
Seperti kita ketahui bersama Pujawali merupakan hari untuk memuliakan kembali Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa)  yang mana pada hari pujawali Ida Hyang Widhi Wasa turun dan hadir dalam singgasana Beliau yaitu Padmasana. Hari yang sangat baik bagi umat Hindu untuk menerima waranugraha yang disimbolkan dengan tirtha Wangsuhpada. Piodalan/pujawali/petirtan memiliki makna mengungkapkan rasa syukur ‘angayubagia’ atas berlangsungnya proses karma di alam ini. Piodalan juga merupakan konsep pendidikan sosial dan spiritual yang berkesinambungan, sehingga bagi umat Hindu pujawali adalah segalanya.


Pujawali Pura DharmaSidhi yang disungsung oleh Kerama Suka Duka Hindu Dharma Banjar Ciledug adalah yang ke-42 sejak pura diresmikan dengan upacara ngenteg linggih pada 11 Juli 1990 , Budha Kliwon Ugu, yang mana pada mulanya pelinggih utama masih berbentuk Padmasari. Pada Budha Kliwon Ugu ( 26 Mei 1993) pelinggih utama menjadi Padmasana seperti yang terlihat sekarang ini.Website banjar Ciledug klik www.hindubanten.com

Untuk pujawali ke-42 ini, kami Kerama Suka Duka Hindu Dharma Banjar Ciledug sepakat untuk melaksanakan pujawali dengan tingkatan Kanistamaning Kanistama, tingkatan upakara upacara yang paling kecil dan sederhana, yang didasari oleh Keputusan Paruman Pandita PHDI Propinsi Banten, Nomer :1/Kep-Paruman Pandita Parisada Prov.Banten/XII/2012, tentang Tingkatan Upakara Piodalan Kanisntamaning Kanistama.

Rangkaian demi rangkaian persiapan telah kami laksanakan dan hari ini adalah hari yang paling berbahagia bagi umat Hindu banjar Ciledug khususnya dan umat Hindu se-Jabodetabek dan propinsi Banten pada umumnya, karena Pujawali Pura Dharma Sidhi yang dipuput oleh Ida Pedanda Nabe Gede Putra Sidemen dapat berjalan dengan khusuk dan lancar. Kehadiran umat Hindu untuk ngaturang bakti  sangat ramai dan berbagai kesenian tari Bali dihadirkan untuk menghibur para pemedek.

Perlu kami sampaikan disini, rangkaian kegiatan pujawali ke-42  yang telah dilaksanakan diantaranya :




  • Nuasen Karya pada tanggal 25 Agustus 2014, Soma Umanis Bala bertepatan dengan Rerahinan Tilem. Nuasen Karya bermakna ‘memberi tanda’ dimulainya kegiatan pujawali ini,  seluruh umat Hindu banjar Ciledug menyatakan akan mempersiapkan dan melaksanakan pujawali dengan bakti yang tulus,iklas dan suci. Pada persembahyangan ini pula panitia dan umat memohon agar Ida Hyang Widhi selalu melimpahkan waranugraha dan tuntunan sucinya demi kelancaran kegiatan pujawali.
  • Pelelangan sebagai kegiatan awal yang dilaksanakan untuk menghimpun dana punia umat, baik berupa dana, materiil dan kelengkapan pujawali lainnya, seperti kelapa, dupa, kain, bambu dan lain sebagainya.
  • Mendak Pekuluh ke pura se-Jabodetabek dan Propinsi Banten dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2014. Kegiatan Mendak Pekuluh selalu kami laksanakan setiap pujawali, dengan nuur tirtha amerta dari pura se-Jabodetabek dan Banten, maka  pujawali sebagai hari yang sangat baik bagi umat Hindu untuk menerima waranugraha yang disimbolkan dengan tirtha Wangsuhpada semakin bermakna. Selain itu, kegiatan ini memberikan dorongan positif bagi umat Hindu untuk nangkil ke pura yang ada di Jabodetabek dan Banten, mengetahui alamat pura dan tempat persembahyangan lain memberi nilai lebih bagi setiap umat.
  • Bakti sosial dan pengobatan gratis, sebagai bagian dari masyarakat yang berada dalam lingkungan yang heterogen baik dari agama, budaya dan adat istiadat, sangat penting kegiatan bakti sosial ini. Peningkatan toleransi pada sesama umat akan memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi setiap warga. Bakti sosial dan pengobatan gratis disertai pula dengan penyerahan sembako kepada warga sekitar pura Dharma Sidhi.
  • Pujawali  ini tidak hanya kegiatan upakara saja , namun pemahaman tatwa dan susila perlu untuk ditingkatkan. Melalui kegiatan pembinaanumat oleh Pembimas Hindu Kanwil. Kemenag. Propinsi Banten pada hari Senin tanggal 1 September 2014, diharapkan pemahaman umat dalam melaksanakan upakara semakin meningkat, pemahaman tattwa dan susila semakin baik. Demikian pula kesadaran akan Srada dan Bhakti umat kepada Ida Hyang Widhi Wasa semakin baik dan tulus iklas.
  •  Doa bersama para pinandita se propinsi Banten dan DKI yang tergabung dalam Sanggraha Pinandita dilaksanakan sehari sebelum puncak Pujawali, yaitu hari Selasa 2 September 2014.

Pada kesempatan ini pula, panitia pujawali dari tempek Parung Serab mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kerama Suka Duka Hindu Dharma Banjar Ciledug atas segala perhatiannya untuk kesuksesan kegiatan pujawali. Kepada seluruh umat Hindu se- Jabodetabek dan propinsi Banten yang telah memberikan dukungan untuk terlaksananya kegiatan rangkaian pujawali yaitu Mendak Pekuluh, dan telah pula ngaturangayah langsung ring pura Dharma Sidhi. Kepada seluruh team medis dari Yayasan Abdi Dharma Abjoti yang telah melaksanakan bakti sosial pengobatan gratis. (RANBB)

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive