Rare Bali Anak Bali Belog Ngiring Ngajegang Bali dengan berbahasa Bali sane becik, senang ring Tembang Bali tur sekancan sastra lan Budaya Bali sane sampun kaloktah ring jagate mangda sumingkin jangkep tur paripurna #Bahasabali #AjegBudayaBali #RareBali

Breaking

Jumat, 12 Juli 2013

Dangdang Bang Bungalan

NASKAH LONTAR
  Bhuwanakosa dan Dangdang Bang Bungalan 
 
Tuhan menurut Bhuwanakosa dan Dangdang Bang Bungalan : " Tuhan itu gaib, ada dimana-mana dan tidak terbayangkan ". Kitab Bhuwanakosa dan Dangdang Bang Bungalan menyatakan bahwa Tuhan itu ada dimana-mana, Dia gaib dan sukar dibayangkan, bagaikan ether.
Dibawah ini berturut-turut adalah pernyataan dari Kitab 


Bhuwanakosa dan Dangdang Bang Bungalan :



Siwas sarwa gata suksmah
bhutanam antarikswat
acintyam mahagrhyante
naindriyam parigrhyante

Bhatara siwa sira wyapaka
sira suksma tar kneng agen-agen
kadyangganaing akasa sira
tan kagrahita dening manah mwang indriya


                           (Bhuwanakosa)
Artinya :

Tuhan itu ada dimana-mana, Dia gaib sukar dibayangkan, bagaikan angkasa atau ether, Dia tidak dapat ditangkap oleh akal maupun panca indriya.

Ya iku sengguh tanakku sira ta nunggalaken bhuwana ngaranika, nihan ta upamanta sira waneh, kalinganya kadyangganing manuk sanga manon, mur tan pahelar, melesat tan pacikara, manon ndtana pamata, mangrengo tan patalingan, mangambu tan pagrana, magamelan tan patangan, lumaku tan pasuku, rumasa rasa tan paidep, ta papurus ya jana jana prawerti, tatan panak yaya wrddhi, tan paweteng yaya amangan, tan pailat yaya mangrasani.



                                        (Dangdang Bang Bungalan)
Artinya :
Demikian itulah Dia disebut. Ia yang menunggalkan bhuwana. Adapun perumpamaannya adalah Tuhan itu bagaikan burung terbang tapa sayap, kian kemari tanpa kepala, melihat tanpa mata, mendengar tanpa telinga, membau tanpa hidung, memegang tanpa tangan, bergerak tanpa kaki, merasakan tanpa berperasaan, melahirkan tanpa berciri jantan atau betina, tidak beranak tetapi membiak, tidak berperut tetapi hidup, tidak bermulut namun dapat menikmati, tidak berlidah tetapi dapat merasakan.

Ndan sira sang malekasing rat kabeh
pinangan sari-sari awaknira, sira pinaka
doning sang wiku, sira ta luputing taya
luputing bayu, apan bayunira ikang bayu
luputing  idep apan idepira ikang idep
luputing sabda apan sabdanira ikang sabda
luputing tutur sira, apan tutur ira ikang tutur

                            (Dangdang Bang Bungalan)
Artinya :
Maka Dia mengkodratkan alam semesta yang dinamakan sari-sari wujud-Nya. Dialah yang menjadi tujuan orang beriman, Ia tidak memerlukan hawa karena Dia adalah hawa dari hawa, tidak memerlukan suara karena Ia adalah suara dari suara, tidak berperasaan karena Ia adalah perasaan dari perasaan, tidak memerlukan kesadaran karena Ia adalah sumber kesadaran.

sumber bacaan buku Brahman Eksistensi, Perwujudan dan Sifat-Sifat Tuhan Menurut Kitab Suci dan Susastra Hindu Lainnya, oleh Drs. K.M. Suhardana. Ditulis dalam blog www.rare-angon.com oleh Rare Angon Nak Bali Belog.

insert picture naskah lontar www.nationalgeographic.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu

Cari Blog Ini

Pengikut

Blog Archive